Jumat, 19 Desember 2014

cinta "goblok"

Malam semakin sunyi, tinggal musik dari kamar widong yg memecah sedikit kesakralan malam. Sulit memejamkan mata, pikiranku terus melayang di atas plafon kamar. Sedari pagi pikiran ini terus mengganggu, saya terus berfikir tentangnya, tentang dia yahh tentang dia. Airmata terus mengalir sendiri, "Dasar bodoh", kenapa harus dia. Kenapa harus memikirkan seseorang yg terus membuat dramanya. Saya selalu kalah jika tentang cinta, sulit mengontrol diri jika berhadapan dgn hal ini.
Akhirnya pikiran saya kembali lagi ke masa lampau, awal perjumpaan dgnnya.
kami bertemu di dalam organisasi kemanusiaan (SAR UNHAS), saya juga heran hal apa yg membuat saya terlempar menggeluti organisasi ini, namun dari sini saya banyak belajar dan paling penting, selalu mengantarkan saya pada tempat-tempat yg baru dan situasi yg berbeda. Dan satu lagi, organisasi itu juga yg sedikit menempa diri saya menjadi pribadi yg kuat. Hampir  lupa disinilah saya berjumpa dengannya, dengan seseorang yg mulai menciptakan luka.
Pada awalnya kami saling  cuek saja, tapi sebenarnya saya diam-diam suka. Rasa suka itu mulai muncul saat dia datang berkunjung ke pulau tempat kami belajar menyelam. Dia sedikit ahli dalam hal itu, setelah selesai latihan sayapun kembali ke tenda buatan dari alam yang bentuknya benar-benar hancur. Dia pun kembali juga ke tenda untuk para senior yang tempatnya hanya berdampingan dgn tenda kami. Sore itu suasana pulau betul-betul indah, namun saya tidak begitu menikmatinya, akibat lapar yg mulai merayap di tubuh, hampir 2 hari saya belum makan (Survive), mungkin senior sudah merasakan kegelisahan kami, mereka lalu membagikan makanan yg sejak 2 hari lalu dikumpulkan. Saya lalu makan sepuasnya, tiba-tiba terdengar suara ejekan dan ketawa lepas darinya. Itulah awal rasa mulai muncul hingga latihan usai sampai saat ini, rasa suka itu terus tumbuh. Awalnya sya tidak berfikir bahwa dia akan menjadi istimewa, tidak mungkin dia suka. Akhirnya perasaan suka itupun hanya saya simpan, biarlah berlalu. Tuhan benar-benar punya rencana indah. Seiring waktu berlalu dan saya telah menyelesaikan pendidikan awalnya, perasaan suka itu pun muncul kembali. Waktu itu, ada rapat besar yg diadakan oleh BPBD di hotel, saya pun ikut, dan tidak terpikir , saya boncengannya dengannya. Waktu itu saya sedang menjalin hubungan dengan seseorang namun seperti kisah cinta sebelum-sebelumnya saya dikhianati. Kami putus dan tidak sengaja dia mendengar percakapan saya. Diapun mulai mengejek hingga hal itulah yg membuat kami dekat. Sampai akhirnya siaga 17'an tiba. Dia juga ikut siaga namun kami berbeda tempat siaga. Dia dilembah ramma dan saya naik ke puncak gunung bawakaraeng, namun kami sama-sama berangkat ke desa terakhir sebelum akhirnya berpisah.
Singkat cerita usai siaga kami kembali bertemu di base camp SAR UNHAS, salah satu senior tua menyuruhnya mencari mobil untuk kendaraan pulang, dia pun mengajak saya pergi mencarinya. Di atas motor kami mengobrol lepas hingga akhirnya mengarah pada masalah hubungan.  kami mulai sangat dekat, sampai saat berada diatas mobil dia menggenggam tangan saya, saya kaget namun perlahan memahaminya. Akhirnya kami mulai sering jalan bersama, hampir tiap hari. Sampai akhirnya pengakuan darinya, menusuk saya, dia  mengatakan bahwa kami sebenarnya tidak pacaran, dia hanya menganggap saya adik atau tidak lebih dari junior, saya betul-betul terhantam, lalu selama ini, apa artinya, jalan bersama menghabiskan sebagian malam bersama. Saya benar-benar kecewa hingga saya memutuskan untuk tidak lagi mengenalnya. Entah karena merasa bersalah, ia pun berusaha meyakinkan saya kalau dia hanya main-main mengatakan hal itu. Bukan persoalan itu yg membuat saya benar-benar syok, saat sedang marah ia memasang foto seorang gadis berhijab, yg tdk lain adalah mantannya. Ini betul-betul hal yg menyakitkan.
Ini adalah kekecewaan pertama darinya. Mungkin karena perasaan padanya mulai tertanam, saya memaafkannya. Hubungan kamipun baik sampai akhirnya saya kembali tertipu lagi. Ternyata dia punya pacar lain, mereka sudah jalan sekitar 2 bulanan. Saya kembali terduduk, begitu bodohnya diri saya, selalu menjadi permainan. Saya kembali belajar ikhlas, dia bukan untuk saya, saya yg harus mundur, karena saya orang ketiga dari mereka. Mencoba berbesar hati, menampar diri sendiri, terlalu mudah percaya. "Dasar bodoh". Saya membiarkan dia memilih, airmata saya tidak pernah bosan keluar untuknya. Dan untuk kesekian kalinya lagi dia menengok keluar  melihat dunia, melihat kehancuran saya.
Dia kembali merajuk, katanya "saya nyaman dengan anda, saya tidak tahu mengapa, saya menyayangi anda, saya hanya suka dengan perhatiannya, saya tidak menyukainya???" .. sekali lagi hikmah terlena dengan gombalannya. Dia memutuskan hubungannya dengan pacar awalnya, kamipun jalan kembali, selang beberapa minggu, muncul isu baru, katanya mereka akan memperbaiki hubungan kembali, saya kembali terlihat bodoh, kali ini benar- benar bodoh, cinta benar-benar bisa membuat kita menjadi goblok. Seperti sebelumnya, dia berpuisi dan lagi saya percaya. Namun kali ini dia membuktikan nya, kami bertemu langsung 3 orang untuk menjelaskannya. Saya cukup puas. Hubungan kami pun kembali lancar, walaupun masalah-masalah terus menjalari. Semuanya dapat kami selesaikan walaupun dengan pertengkaran. Saya semakin menyukainya, sampai saat ini perasaan itu terus menggebu-gebu.
Namun sekarang semuanya kembali keruh, dia mulai berubah, hampir seminggu ini dia berubah, sikap peduli, perhatian, khawatir, cemburu, bahkan mungkin perasaanya hilang bersama berlalunya waktu. Dia mulai jarang memberi kabar, biasanya tiap jam menit selalu ada, iyya saya tahu dia sibuk kerja tapi kemarin-kemarin juga juga sibuk begitu, tapi dia berusaha meluangkan waktu. Entah apa yang membuatnya begitu dingin. Sikap over protectivenya mulai hilang, padahal itu yg membuat saya kagum.
Mungkin dia kembali menemukan bahagia dalam wanita lain, saya harus apa, saya sudah sering menangis, dia juga sudah bosan mendengar saya merengek meminta kata serius. Selain pasrah. Apa lagi yg bisa saya lakukn, Rasa pedulinya mulai hilang. Bahkan pesan saya tidak direspon lagi. Saya cukup bodoh menunggunya terus, bahkan hingga subuh tiba saya selalu menunggu, seperti saat ini menjelang pukul 4 saya masih didepan layar hp menunggu. Mungkin saya sudah masuk dalam kategori cewek goblok betul. Dan orang yg selalu saya tunggu memang menganggap saya goblok,ahhhh biarlah titik jenuh pasti akan hadir. Jika sudah saatnya berhenti menunggu atau sdh tdk tahan lagi dgn segalanya, saya pasti akan pergi dengan sendirinya. Biarlah jadi goblok dulu. Tuhan jaga dia, biarkan dia bahagia namun biarkan juga saya bahagia. Saya sudah cukup terluka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar