Senin, 17 Agustus 2015

Angin bertiuplah.

Angin kembali bertiup dibulan ini dengan membawa hawa sesak yang kembali membuatku menangisi hidup. Angin kembali bertiup membawa kebahagiaan pergi jauh. Angin kembali bertiup membawa senyuman ku beranjak meninggalkan ku. Ada rasa lelah yang mulai mendera dan diam-diam airmata mulai mengalir membelah pipi. Hal apalagi ini "Tuhan". Selalu saja ku katakan " buat saya kuat, jangan jadikan wanita terkutuk, buka jalan kebahagianku Tuhan".
Angin kembali bertiup membawa aroma pahit hidup. Angin kembali bertiup tepat di bulan kesedihan. Ayah aku kembali menangisi mu dalam kegelapan hidupku. Ayah kau pasti mengingat tepat dibulan ini juga kau pergi membawa segalanya. Membawa separuh kekuatan mama, membawa separuh kebahagiaan kami, meninggalkan banyak kesengsaraan. tepat 3 tahun kau jauh dan selama itu juga, aku mulai tumbuh menjadi gadis. Maafkan saya. Maaf terlalu sering menangisi mu. Sebab saya tidak terlalu kuat menahan ombak yg terus saja mengikis pertahanan ku. Angin bawalah semuanya, bawalah kebahagiaan ku dan aku takkan pernah marah padamu. Angin bertiuplah sekencang-kencangnya tak apa jika segalanya harus engkau bawa. Tapi berjanjilah jika nantinya kau kembali bertiup di sekitarku, mohon kembalikan semuanya, mohon bawa kebahagian ku kembali. Mohon bertiuplah namun sisakan senyuman jangan kesedihan lagi.
18 agustus '15.