Mata Kuliah: Arkeologi
Islam
Nama: Hikmah
Kamis
19 maret 2015
Kesenian
Islam Di India
Sejak permulaan abad 8
daerah Sind, ialah Lembah Sungai Indus, telah menjadi daerah Islam. Tetapi
perluasan kekuasaan Islam di India selanjutnya baru dimulai lagi pada permulaan
abad 11 oleh Mahmud dari Gaza yang dapat merebut daerah Pancat Barat. Pada
tahun 1193 Kota Delhi juga jatuh ditangan Islam dan pada permulaan abad 13
Seluruh India Utara telah menjadi daerah Islam. Sampai abad 16 India Utara
telah diperintah oleh raja-raja dari Afganistan atau raja-raja dari suku bangsa
Turki yang berkedudukan di Delhi. Pada tahun 1526 kota ini jatuh ditangan
Zahir-ud-din-muhammad, lebih dikenal dengan sebutan Babur (Harimau) dan
mulailah zaman Mogol Besar di India. Diantara raja-raja Mogol yang terkenal
ialah Akbar (1556-1605) dan Syah Djohan (1618-1658).
Sejak zaman dahulu
Delhi merupakan pusat kekuasaan dan kebudayaan Islam di India. Disekitar kota
ini kita dapatkan peninggalan monument-monumen dari zaman Islam. Pada saatnya
seorang raja dapat merebut Kota Delhi dari tangan raja lain, maka sering
terjadi bahwa raja baru ini mendirikan ibu kota baru pula, tidak jauh dari kota
lama. Kota yang baru ini lazim disebut dengan nama dari raja yang mendirikannya.
Misalnya Firozabad dari raja Firoz Syah. Syah Djohanabad dari Syah Djohan dan
lainnya sehingga sekarang disebelah selatan Kota Delhi kita dapatkan tidak
kurang dari tujuh tujuh buah kota-kota lama, bekas dari ibukota dari para raja.
Tetapi kota-kota ini sebagian besar telah merupakan puing, kecuali beberapa
masjid-masjid besar atau bekas-bekas kuburan indah dalam berbagai tingkat
kerusakan. Kota Agra dan Lahoro juga pernah menjadi pusat pemerintahan Zaman
Mogol, disanapun kita dapatkan monument-monumen islam.
Dalam kesenian islam di
India, kita lihat unsur-unsur kesenian India asli, tidaklah mengherankan,
karena pada saat Islam datang di India, disana telah ada tradisi-tradisi
kesenian yang sangat kuat. Sejak permulaan pengaruh-pengaruh kesenian Hindu
telah meresaap dalam kesenian Islam. Hanya di India tidaak kita lihat adanya
satu corak khusus kesenian islam seperti di Persia. Hal ini disebabkan karena
pada waktu itu di India sendiri telah tidak ada lagi kesatuan dalam kesenian
India telah terpecah-pecah dalam berbagai corak kesenian setempat.
India adalah negara
yang kaya sekali akan bermacam-macam batu alam yang baik. Sejak zaman hindu,
bahan inilah yang terutama dipergunakan dalam seni bangunan, (arsitektur batu
alam). Waktu Islam datang di India, maka masjid serta bangunan lainnya juga
dibuat dari batu alam, jadi tidak seperti dipersia, dimana batu merah merupakan
bahn terpenting untuk mendirikan bangunan-bangunan (baksteenarsitektur).
Seperti telah diterangkan dilain tempat, masjid-masjid dari aliran Persia
dengan perubahan-perubahan karena pengaruh-pengaruh kesenian setempat juga terdapat di India.
Pada umumnya dapat dikatakan, bahwa
corak bangunan Islam di India merupakan percampuran corak Persia dan corak
hindu asli. Sebagai hasil dari seni bangunan Islam di India kita sebutkan
masjid-masjid, kuburan-kuburan indah dan istana-istana.
Masjid dari India
menunjukkan sifat-sifat sebagai berikut:
Ø Semua
masjid-masjid besar di India mempunyai susunan masjid-halaman, jadi susunan
masjidtertua dari aliran Arab, yang rupa-rupanya pada zaman awal dating di
India melalui aliran Persia.
Ø Bentuk
masjid-madrasah dari zaman Soldjuki rupa-rupanya mendapatkan tempat dalam
arsitektur masjid-masjid di India.
Ø Bangunan-bangunan
pintu gerbang yang serba besar serta kokoh berhadapan dengan bagian kiblah dan
merupakan pintu yang menuju kehalaman masjid. Pintu gerbang ini mengingatkan
kita kepada iwan yang ada di Persia.
Ø Tiang-tiang
dalam liwan memikul deretan dari kubah-kubah kecil yang merupakan atap.
Kubah-kubah kecil itu merupakan kubah “palsu” atau merupakan kubah yang dibuat
dari sepotong batu.
Ø Pada
dinding kiblah sering kita dapatkan tiga sampai tujuh buah mihrab.
Pada zaman Mogol
digunakan kubah-kubah besar yang berbentuk teratai. Lengkung-lengkung pada
masjid dan bangunan-bangunan dari zaman islam yang awal adalah lengkung tajam
yang menyerupai lengkung tajam dari Syria.
Sebagai contoh dari
masjid dari zaman awal yaitu Masjid Kuwwat-Ul-Islam (kekuasaan Islam) yang
didirikan oleh Kutb-ud-din Ibak di Delhi pada tahu 1193 untuk memperingati
jatuhnya kota ini di tangan islam. Dari masjid ini, sekarang hanya tinggal
menaranya saja, ialah Kutb Minar. Semula masjid ini merupakan masjid-halaman.
Tiang-tiang berukiran yang digunakan berasal dari rumah-rumah pemujaan hindu dan
djaina. Seperti yang telah diterangkan diatas, atap terdiri dari deretan kubah
kecil dari batu alam. Pada tahun1225 Kutb Minar ditambahkan pada masjid ini.
Menara ini tingginya tidak kurang dari 70 meter dan terdiri dari 5 tingkatan
yang makin keatas makin kecil. Ketiga tingkatan dari bawah dibuat dari batu
pasir merah sedangkan dua tingkatan lainnya dibuat dari marmer putih. Tiap-tiap
tingkatan mempunyai balkon yang dihias indah sekali. Pada tahun 1310 masjid ini
ditambah sebuah pintu gerbang disebelah selatan yang disebut Ala’I waraza. Masjid lainnya terdapat di Bonggala, Gujarat
dan di Kota Bijabur. Pada masjid-masjid tersebut pengaruh tradisi kesenian
setempat tampak sangat jelas.
Pada Zaman Mogol
pengaruh-pengaruh dari Persia bertambah kuat. Di Fathur-Sikri dekat Agra kita
dapatkan masjid besar yang didirikan oleh Akbar. Masjid ini juga merupakan
masid-halaman dan mempunyai sebuah pintu gerbang besar yang berbentuk segi
delapan.
Pengaruh Persia tedapat
pada Iwan, sedangkan bentuk paviljun kecil sebagai
perhiasan atap menunjukkan pengaruh-pengaruh dari kesenian Hindu. Di
Delhi kita dapatkan masjid “Djami” dari Syah djohan yang sampai sekarang masih
dipergunakan. Masjid ini mempunyai 3 buah kubah besar yang berbentuk teratai.
Kegiatan dalam lapangan seni bangunan tidak hanya terbatas pada pembuatan
masjid saja, tetapi juga dapat kita saksikan pada kuburan-kuburan indah. Bahkan
dipandang dari arsitekturnya, kuburan-kuburan ini lebih penting daripada
masjid-masjid. Dari berbagai raja, baik dari Zaman Mogol maupun dari zaman
sebelumnya, kita kenal kuburan. Akbar telah mendirikan kuburan yang indah bagi
ayahnya ialah kuburan dari Humayun. Kuburan dari Akbar sendiri terdapat di
Sikandra dekat Agra/ jarak kuburan-kuburan dari Zaman Mogol menunjukkan
percampuran jarak yang harmonis anatar Corak Persia-yang dapat kita lihat pada
iwan dan rongga-rongga dalam dan corak hindu. Unsure-unsur hindu jelas sekali
dalam penggunaan kubah-kubah teratai dan paviljun kecil di atap.
Diantara
kuburan-kuburan di India yang terkenal ialah Taj Bibi Ka Roza atau sekarang
yang lazim disebut dengan Taj Maahal Mausoloum ini didirikan oleh Syah Djohan
di Agra ditepi Sungai Yamuna untuk memperingati permaisurinya, Mumtaz-i-Maahal,
yang telaah meninggal pada tahun 1629 setelah melahirkan seorang putera.
Pembuatan Mousoloum ini dimulai pada tahun 1632 dan baru selesai pada tahun
1647, meskipun dalam pembuatannya telah dikerahkan 20.000 orang pekerja tiap
harinya. Menurut keterangan, Taj Mahal ini telah memakan biaya yang jumlahnya
tidak kurang dari emmpat setengah juta pound sterling. Sebagai perencana atau
arsitekturnya disebut Ustadz Isa, seorang Turki yang berasal dari
Konstantinopel.
Taj Mahal merupakan
bangunan dikelilingi oleh dinding yang kuat dengan du buah masjid yang yang
mengapitnya. Sebuah bangunan pintu gerbang dengan iwan merupakan pintu masuk
kedalam taman, penuh dengan kolam-kolam,saluran-saluran air dan
pancaran-pancara air yang mengelilingi Mousoloumnya yang terbuat dari Marmer
putih. Mousoloum ini didirikan diatas teras yang tinggi. Dalam garis denahnya
merupakan segi delapan. Dinding-dinding tebal, sehingga ruang dengan makam
didalamnya dapaat dikatakan kecil. Bangunan seluruhnya dihias secara indah dan
mewah sekali, dimana digunakan bermacam-macam batu akik yang disusun sehingga
merupakan perhiasan Turiq dan lain-lain. Ruang kubur dikelilingi pagar yang
tebuat dari marmer dengan ragam hias yang terdiri dari daun-daunan serta bunga
. pada keempat sudut dari teras didirikan sempat buah menara. Syah Djohan
sendiri kemudian juga dimakamkan dalam Taj Mahal ini.
Kurang lebih pada waktu
yang bersamaan, di Bidjapur didirikan Gol Gumbaz merupakan Mousoloum dari
Muhammad Adil Syah. Gol Gumbaz merupakan bangunan persegi dan mempunyai kubah
yang tersebar dalam dunia islam.
Didekat Agra, delhi dan
lain-lain dapat kita temukan peninggalan-peninggalan dari istana pada Zaman
Mogol. Istana-istana dari Akbar di Fathpur-Sikri dan dari Syah Djohan di Delhi
membuktikan bahwa dalam arsitektur –istana kesenian Islam di India mencapai
hasil-hasil yang mengagumkan.
Pada Zaman Mogol Awal,
seni miniature yang berasal dari Persia juga mulai berkembang. Humayun (ayah
dari Akbar) telah memerintahkan membuat gambar-gambar sebagia ilustrasi dari
sebuah kitab dengan kumpulan-kumpulan ceritera tentang pengalaman-pengalaman
Amir Hamza. Dalam waktu 20 puluh tahun telah selesai tidak kurang dari 1400
lembar.
Pada zaman Akbar
penggambaran ceritera-ceritera makin berkurang dan beralih pada potret dari
para raja dan para pembesar.
Sumber: Soetrisno, seni
rupa islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar